Tampilkan postingan dengan label Informasi. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Informasi. Tampilkan semua postingan

Sabtu, 10 Mei 2008

Madinatunnajah : Tahun Harapan

"Ibarat orang menanam, kini saatnya kuncup bunga mulai bermekaran". Demikian kata-kata yang selalu diungkapkan oleh Pimpinan Pondok Pesantren Madinatunnajah KH. M. Agus Abdul Ghofur, M.Pd. di sela-sela rapat mingguan. Agaknya, kata-kata tersebut tidaklah berlebihan. Karena sejak pesantren tersebut didirikan sepuluh tahun yang lalu - dengan segala dinamika dan problemnya - sekaranglah waktu yang ditunggu-tunggu, dimana perjuangan mulai menampakan hasil dan manfaat yang berlimpah. Bersambung........................!

Minggu, 04 Mei 2008

PROSEDUR PEMBUATAN PASPOR

Anda tau kan, apa itu paspor? Secara sederhana, paspor adalah dokumen resmi yang dikeluarkan oleh pejabat yang berwenang (Kantor Imigrasi) dari suatu negara. Dimana di dalamya terdapat identitas pemegangnya secara mendetail. Tujuan diberikannya paspor kepada seseorang, adalah agar yang bersangkutan dapat melakukan perjalanan antar negara dengan legal.

Untuk memperoleh dokumen yang bernama paspor tersebut, tidak terlalu sulit. Tapi, tidak juga mudah. Pendeknya, gampang-gampang sulit lah. Gampang bagi siapa? jelaslah, bagi yang punya duit. Tapi bagi yang anggarannya pas-pasan, banyak-banyaklah bersabar.

Syarat-syarat, atau ketentuan yang ditetapkan oleh Pihak Imigrasi untuk memperoleh paspor, biasanya meliputi hal-hal berikut: Kartu Identitas, Kartu KK, Akte Kelahiran, Ijasah, Surat Rekomendasi dll. Adapun biaya yang harus dikeluarkan untuk memperoleh dokumen tersebut kurang lebih dua ratus tujuh puluh lima ribu rupiah. Biasanya, paspor akan selesai setelah satu, atau dua minggu pasca pengajuan. Cukup menyita waktu kan? Tapi bagi yang tidak punya cukup waktu untuk menunggu selama itu, ga usah takut, yang penting ada pelicinnya. Dengan menambah empat ratus ribu lagi, urusan jadi beres. Dalam jangka waktu selambat-lambatnya dua hari, semua bisa kelar. Cukup enak kan?...

Nah, bagi yang sudah memiliki dokumen paspor, harap hati-hati, dijaga baik-baik tuh paspornya. Karena, cukup repot urusannya kalau sampai hilang. Karena, kalau yang bersangkutan ingin mengajukan kembali, untuk mendapatkannya, cukup sulit persaratannya. Apalagi sekarang sudah menggunakan sistem biometrik. Jadi, dimanapun anda buat, pasti akan ketahuan. Ga bisa deh bohong lagi deh!

Bagi yang kehilangan, paling tidak prosedurnya seperti ini: 1, Harus meminta Surat Hilang Paspor dari pihak kepolisian. 2, Harus proses BAP dulu di Kantor Imigrasi yang bersangkutan. 3, Harus meminta rekomendasi dari KANWIL setempat, tentang boleh tidaknya diberikan paspor untuk yang kedua kalinya. Kalau itu semua sudah dijalani, dan tujuannya dianggap benar, kemungkinan anda akan diberikan paspor untuk yang kedua kalinya. Cukup repotkan?

Tapi, lagi-lagi ada kabar gembira bagi yang memiliki cukup anggaran (jangan keras-keras ngomongnya, bisik-bisik aja), dengan biaya delapan ratus ribu rupiah, urusan anda akan menjadi lancar. Anda tida perlu lagi ke mengunjungi kantor kepolisian, ke KANWIL dll. Cukup nyaman kan?

Proses Seleksi Beasiswa Al-Azhar Mesir 2008

Mesir, dengan seluruh pesonanya yang indah - kurang lebih sebagaimana yang digambarkan oleh Habiburrahman Al-Sirazy dalam novelnya - memiliki daya tarik tersendiri di mata komunitas international. Negri tempat kelahiran Nabi Musa a.s. tersebut memiliki kekayaan budaya yang luar biasa hebatnya, termasuk di dalamnya nilai-nilai sepiritual. Maka tak heran, kalau negara tersebut menjadi salah satu tujuan paforit turis manca negara.

Dalam perkembangan dunia intelektual, terutama yang berkaitan dengan pemikiran keagamaan, Mesir masih menjadi salah satu kiblat bagi dunia Pendidikan Islam. Hal ini terbukti dengan masih exisnya Perguuruan Tinggi Islam Klasik (Al-Azhar University), yang meskipun sudah seribu lebih usianya, tapi pengaruh dan kemasyhurannya masih tetap terjaga hingga saat ini.

Setiap tahun ajaran baru, Al-Azhar selalu dipenuhi oleh murid-murid yang datang dari berbagai belahan penjuru dunia. Diantara mereka ada yang datang dengan beasiswa penuh (minhah dirosiyah) dan dengan biaya sendiri. Semua itu mereka lakukan dengan penuh perjuangan dan harapan, demi menimba ilmu di samudra Afrika yang bernama Al-Azhar.

Bulan April yang baru saja berlalu kemarin, menjadi saksi bisu tentang antusiasme pelajar-pelajar Indonesia yang ingin menimba ilmu di samudra Al-Azhar. Pada tes iltihaq yang diadakan di Kedutaan Besar Mesir tersebut, tercatat ribuan pelajar datang dari hampir seluruh provinsi di Indonesia. Padahal, beasiswa yang disediakan hanya cukup untuk 90 pelajar yang dianggap memenuhi standar kualifikasi. Inilah bukti dari magnit yang masih dimiliki oleh Al-Azhar.

Kalau kita melihat proses recrutment pelajar-pelajar Indonesia yang akan diberangkatkan ke Mesir tahun ini, terlihat ada sesuatu yang tidak lazim. Karena, sebagaimana biasanya, proses tersebut dilakukan di Perguruan-perguruan Tinggi Negri di Seluruh provinsi - melalui Departemen Agama. Ada apakah gerangan dengan DEPAG?

Ternyata, selidik punya selidik - salah satu sebabnya - pihak Al-Azhar kurang percaya dengan kinerja DEPAG saat ini. Karena ternyata, dari proses recrutment tersebut, banyak yang dianggap tidak proporsional, tidak berdasar pada fit and profer test yang benar. Sehingga, dampaknya, banyak pelajar Indonesia yang tidak lulus ujian di Al-Azhar untuk tahun ini. Bermula dari situlah pihak Al-Azhar mengirimkan langsung Tim Pengujinya, yang terdiri dari Roisul bi'tsah dan anggota-anggotanya. Dan akhirnya, ujianpun disentralkan di satu tempat, yaitu Kedutaan besar Republik Indonesia.

Mudah-mudahan, dengan cara yang demikian, akan terserap pelajar-pelajar yang memang berkualitas tinggi, yang nantinya akan membesarkan dan mengharumkan nama Bangsa Indonesia di mata dunia international. Wallahu A'lam!